Ada pertanyaan imajinasi yang muncul di benak saya dalam lamunan. Saya bersikap sopan di depan orang tua atau orang yang saya hormati, saya bersikap sesukanya bahkan omongan saya cukup kasar ketika sedang bersama teman sebaya, bahkan ketika sendiri pun, saya memiliki sifat unik sendiri. Saya jadi berpikir, 'saya' yang sebenarnya itu yang mana sih? apa yang sopan, apa yang suka suka, atau sifat ketika sendirian.
Tulisan saya mungkin ngga jelas dan susah dipahami. Saya susah sekali meramukan apa yang ada dikepala saya kepada tulisan. Tapi mau gimana lagi, anggap saja tulisan ini sebagai muntahan saya yang mau tidak mau harus keluar. Maaf kalau yang baca terciprat muntahan saya ini.
Balik ke topik, kalau mau dianalogikan, saya itu berwarna hijau ketika berhadapan dengan orang tua saya, saya berwarna kuning ketika berinteraksi dengan orang asing, dan saya berubah menjadi warna merah ketika bersama teman sebaya. Saya tidak bisa seperti misal Sujiwo Tejo yang berwarna biru dimanapun dan dengan siapapun dia berhadapan. Yang jadi pertanyaan saya adalah, warna saya yang sesungguhnya itu apa? kenapa saya tidak tahu warna saya sendiri.
Kalau mau dirangkum, mungkin saya ini seorang pengecut yang tidak bisa jujur dengan diri saya sendiri. Saya tidak tau kenapa saya bisa menjilat ke seseorang dan di waktu yang sama mengutuk orang lain yang sukanya menjilat atasannya sendiri. Ada perasaan dalam diri saya sendiri yang sulit sekali dijabarkan, seperti api hitam yang ketika digenggam terasa lembek seperti agar agar yang sudah basi. Ingin sekali menghilangkan rasa itu tapi sudah terlanjur menempel dan membuat tidak nyaman pada kulit.
Setelah saya dijahati sejahat-jahatnya oleh seseorang sekitar dua tahun lalu. Apa yang menjadi 'saya' seperti berubah. Kembali melihat dunia setelah memiliki rasa sedih dan marah dan kecewa sebesar-besarnya, saya memiliki perspektif baru. Pencarian untuk mencari 'saya' tidak lagi diteruskan, saya menjadi bunglon yang memakai topeng tersenyum. Menjadi aktor yang menyembunyikan perasaan sebenarnya untuk berakting sesuai keadaan. Walaupun demikian, saya masih tidak tahu apakah itu sudah cukup untuk memenuhi ekspektasi orang-orang yang hadir dalam hidup saya.